Keterlibatan UMKM di Program 3 Juta Rumah, Wujud Nyata Merdeka Untuk Semua

JAKARTA, jurnal-ina.com – Keterlibatan UMKM dalam Program 3 Juta Rumah menjadi wujud nyata “merdeka untuk semua” sekaligus penjabaran dari Asta Cita Presiden Prabowo, yakni melanjutkan pengembangan infrastruktur dan membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi.

Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Temmy Satya Permana menyebut bahwa Kementerian UMKM berperan aktif menyukseskan Program 3 Juta Rumah melalui penyiapan UMKM-UMKM yang mendukung ekosistem pembangunan perumahan.

“Kementerian UMKM mendorong agar peran UMKM difokuskan pada sisi supply, yaitu mempersiapkan dan mendorong seoptimal mungkin pelaksanaan Program 3 Juta Rumah,” ujar Temmy Satya di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Program ini bertujuan untuk menyediakan perumahan yang layak, terjangkau dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang kesulitan memperoleh hunian yang terjangkau.

Melalui pendekatan terintegrasi antara pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat dan pemerataan ekonomi wilayah, Program 3 Juta Rumah diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup rakyat sekaligus memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.

Selain itu, Program 3 Juta Rumah menjadi salah satu wujud nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia dari ketimpangan sosial ekonomi.

Peran yang dapat dimaksimalkan UMKM meliputi penyedia jasa konstruksi, penyedia bahan bangunan atau supplier material dan penyedia dukungan pasca-hunian. “Pada kelompok penyedia jasa konstruksi mencakup pengembang dan kontraktor kecil, penyedia tukang bangunan, instalasi listrik, pengecatan, plumbing dan aplikator rumah pracetak seperti Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dan Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN),” katanya.

Kementerian UMKM juga akan mengakselerasi dan mengintensifkan pembinaan dan pendampingan terhadap kelompok UMKM agar memiliki kemampuan dan kapasitas untuk dapat terlibat dalam Program 3 Juta Rumah.

Terkait persyaratan bagi UMKM yang bisa terlibat di program ini, Temmy menyebut tidak banyak persyaratan atau ketentuan khusus yang membatasi pengusaha UMKM untuk terlibat.

“Yang diperlukan UMKM pengembang adalah pemahaman prosedur untuk teregistrasi di Sistem Registrasi Pengembang (Sireng) dan Sistem Kumpulan Pengembang (Sikumbang), serta kapasitas usaha untuk dapat membangun rumah subsidi,” bebernya.

Sementara untuk UMKM ekosistem perumahan lainnya, seperti kontraktor dan supplier keterlibatannya bersifat B2B dengan pengembang. “Oleh karena itu yang diperlukan adalah penguatan kapasitas agar UMKM memenuhi kriteria untuk melaksanakan pekerjaan dari pengembang,” tukasnya.

Dampak Nyata

Temmy melanjutkan, terkait akses pembiayaan bagi UMKM yang terlibat di Program 3 Juta Rumah, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dengan sasaran utama penerima KUR ini adalah UMKM ekosistem perumahan.

“Dengan insentif berupa bunga 6% dan plafon mencapai Rp500 juta akan sangat membantu UMKM untuk menambah permodalan mengerjakan proyek pembangunan perumahan. Kami akan melakukan pendampingan untuk memastikan sebanyak mungkin UMKM perumahan memanfaatkan insentif ini,” tukasnya.

Berdasarkan Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM sampai agustus 2025, ada sekitar 104.000 UMKM di Indonesia yang potensial untuk terlibat Program 3 Juta Rumah.

“Sebanyak 35.000 UMKM di antaranya bergerak di bidang konstruksi hunian termasuk pengembang kecil, kontraktor dan jasa-jasa pendukung konstruksi perumahan, serta 69.000 UMKM supplier material bahan bangunan,” tuturnya.

UMKM ekosistem perumahan yang telah terdata di SIDT akan menjadi sasaran utama program pembinaan dan pendampingan untuk memperluas kesempatan terlibat dalam program pembangunan 3 juta rumah.

“Apabila kita mampu memfasilitasi 104.000 UMKM tersebut, kapasitas usahanya meningkat dan usahanya berkembang. Maka diharapkan akan berdampak yang besar bagi perekonomian dan menciptakan dampak nyata bagi ekonomi kerakyatan.”

Erwin Tambunan

“Kami akan melakukan pendampingan untuk memastikan sebanyak mungkin UMKM perumahan memanfaatkan insentif ini,” tukasnya. Foto: Humas KemenUMKM.

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *