JAKARTA, jurnal-ina.com – Grandmaster baru Indonesia telah lahir. Pecatur Sean Winshand Cuhendri (28) berhak menyandang gelar Grandmaster (GM) setelah menjuarai Nusantara Grandmaster Tournament 2025 yang digelar di Hotel Mewangi, Bandung, Minggu (27/7/2025).
Keberhasilan ini mengantarkan Sean Winshand menjadi pecatur bergelar GM ke-9 bagi Indonesia. Dia membutuhkan waktu cukup lama, hampir 8 tahun untuk mengukuhkan diri menjadi Grandmaster. Sean meraih nilai tertinggi dari sembilan babak di ajang Nusantara Grandmaster Tournament 2025. Dia membukukan 8 poin.
Di urutan kedua ada pecatur Vietnam GM Tuan Minh Tran yang meraih 7 poin, serta diurutan ke tiga ada pecatur muda FM Satria Duta Cahaya yang mengumpulkan poin 5,5. Nusantara Grandmaster Tournament 2025 diikuti 10 pecatur dari tiga negara, Indonesia, Filipina dan Vietnam. Lima di antaranya adalah pecatur bergelar Grandmaster (empat pecatur asing dan satu pecatur Indonesia).
Dari gelaran turnamen ini, Sean yang semula ber elo rating 2.486, berhasil menambah 23 poin, sehinhga elo rating-nya menjadi 2.509 dan berhak atas gelar norma Grandmaster atau GM.
Menurut Chief Arbiter Bunawan Bong, turnamen ini memang digelar untuk memenuhi elo rating pecatur yang ingin mencapai norma GM FIDE. Untuk menyandang titel Grandmaster yang diakui FIDE. Pecatur harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya telah menyandang tiga norma GM serta mencapai elo rating minimal 2.500.
Tiga Norma Internasional
Selama ini Sean Winshand memiliki tiga norma internasional, tetapi elo rating yang dimilikinya belum memenuhi syarat minimal. Dan pada turnamen ini, Sean berhasil melampaui elo rating minimal setelah meraih 23 poin tambahan tersebut.
Persyaratan lain yang ditetapkan FIDE pun terpenuhi di turnamen ini, yaitu diikuti empat pecatur asing yang berasal dari dua negara dan memiliki gelar norma internasional.
Dan, Sean Winshand berhasil menggapai norma itu. Bahkan satu pemain muda lainnya berhasil pula mendapatkan gelar Internasional Master (IM) , yaitu Satria Duta Cahaya yang berhasil menempati peringkat tiga di turnamen ini dan meraih poin 5,5, papar Urry Kartopati, Humas PB Percasi.
Sean yang juga salah seorang pengajar di Sekolah Catur Utut Adianto ini, amat bersyukur atas hasil yang bisa dicapai dalam turnamen ini. Menginat, norma GM terakhir yang didapatkan di tahun 2017 belum bisa disahkan karena elo rating-nya tidak tercapai. Dia berjanji untuk mempertahankan gelarnya dengan terus mengasah kemampuan lebih baik lagi.
Robet
Anggota Dewan Pembina PB Percasi, Eka Putra Wirya, menyerahkan piala juara untuk GM Sean Winshand Cuhendri (kanan). Foto: UK.