JAKARTA, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut Induk Koperasi (Inkop) Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan memiliki peran strategis, bukan hanya sebagai lembaga ekonomi. Tapi juga sebagai rumah besar bagi para pekerja pelabuhan, menjadi tulang punggung arus logistik nasional.
“Ketika TKBM bekerja dengan tertib dan sejahtera, maka kelancaran distribusi barang, stabilitas harga dan daya saing pelabuhan Indonesia turut terjaga,” katanya pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024 Inkop TKBM Pelabuhan, sekaligus peluncuran aplikasi koperasi TKBM Pelabuhan, Selasa (24/6/2025).
Menkop mengatakan, digelarnya RAT Inkop TKBM Pelabuhan, bukan sekadar agenda rutin tahunan. “Ini adalah jantung demokrasi koperasi, ruang tertinggi pengambilan keputusan yang mencerminkan akuntabilitas, transparansi dan semangat gotong royong,” tegasnya.
Dirinya juga mengapresiasi jajaran Inkop TKBM Pelabuhan atas konsistensinya menjaga tata kelola organisasi yang sehat dan berorientasi pada kesejahteraan anggota.
“Kami melihat upaya peningkatan layanan Inkop TKBM Pelabuhan bagi anggota, kemitraan dengan pelabuhan dan badan usaha pelabuhan, hingga berbagai langkah untuk memperbaiki kualitas SDM,” ungkapnya.
Budi Arie menegaskan, Inkop TKBM Pelabuhan memiliki peran penting menghadapi berbagai isu terkait ketenagakerjaan di pelabuhan. “Koperasi ini bertugas melindungi hak-hak pekerja, meningkatkan kesejahteraan anggota serta berperan dalam efisiensi operasional pelabuhan,” ujar Budi.
Menurut Menkop, terdapat beberapa isu terkait TKBM yang perlu menjadi perhatian koperasi TKBM. Pertama, peningkatan kompetensi dan kapasitas TKBM anggota koperasi untuk memastikan mereka memiliki keterampilan yang memadai dan bekerja dengan aman serta efisien.
Kedua, meningkatkan transparansi dan profesionalisme pengelolaan Inkop TKBM Pelabuhan untuk menghindari praktek korupsi dan memastikan manfaat koperasi dirasakan oleh seluruh anggota. “Ketiga, perlu adanya kejelasan hubungan kerja antara TKBM dengan koperasi, termasuk perlindungan hak-hak dan kesejahteraan pekerja,” ucap Budi Arie.
Menekan Biaya Logistik
Keempat, memastikan efisiensi dan efektivitas tata kelola TKBM untuk menekan biaya logistik di pelabuhan. Terakhir, memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja TKBM anggota koperasi, mengingat tingginya risiko kecelakaan dalam kegiatan bongkar muat.
Selanjutnya, dengan diluncurkannya aplikasi Inkop TKBM Pelabuhan, menjadi langkah berani menuju digitalisasi yang tak hanya memperkuat efisiensi operasional, tetapi juga membuka ruang partisipasi dan kontrol anggota lebih luas.
“Transformasi digital koperasi bukan pilihan, tetapi keniscayaan. Inkop TKBM telah menunjukkan bahwa koperasi bisa adaptif, progresif dan relevan dengan zaman,” papar Menkop.
Dia menegaskan, koperasi adalah soal kepercayaan. “Mari kita rawat kepercayaan anggota, mitra dan masyarakat luas dengan kerja yang jujur, pelayanan yang prima dan pengelolaan yang akuntabel,” tuturnya.
Ketua Umum Inkop TKBM Pelabuhan Muhammad Nasir menyampaikan, pelaksanaan RAT sekaligus peluncuran aplikasi koperasinya, menunjukkan kesiapan memasuki Revolusi Industri, Revolusi Teknologi. “Tentunya juga digitalisasi yang akan bersentuhan langsung dan berdampak dalam lingkup pekerjaan kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” terangnya.
Nasir mengatakan, Inkop TKBM Pelabuhan selaku sekunder telah melakukan evaluasi dan sudah melaksanakan RAT kurang lebih 85% dari 120 primer yang teregistrasi dan sesuai dengan intruksi, agar primer Koperasi TKBM selambat-lambatnya melaksanakan RAT pada bulan Juli 2025.
“Dalam upaya mendukung Asta Cita Bapak Presiden, peningkatan SDM anggota primer koperasi TKBM, Inkop TKBM Pelabuhan telah bekerjasama dengan beberapa LSP/BNSP dalam pelaksanaan pelatihan dan pendidikan,” jelasnya.
Erwin Tambunan
“Mari kita rawat kepercayaan anggota, mitra dan masyarakat luas dengan kerja yang jujur, pelayanan prima dan pengelolaan yang akuntabel,” tuturnya. Foto: Humas Kemenkop.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com