PADANG, jurnal-ina.com – Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang juga tanah kelahiran Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta, menunjukkan langkah signifikan untuk program pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono yang juga menjabat sebagai Koordinator Ketua Pelaksanaan Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih menyampaikan keberhasilan Sumbar menjadi sorotan dan dapat dijadikan percontohan untuk Kopdes/Kel Merah Putih.
“Keberhasilan ini digambarkan dengan capaian 100% penyelesaian Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk pembentukan Kopdes/kel Merah Putih di 1.265 desa dan kelurahan di Sumbar sebelum akhir Mei 2025,” ucap Wamenkop pada Peluncuran dan Dialog Percepatan Musdesus dan Kopdes/Kel Merah Putih di Padang, Sumbar, Kamis (29/5/2025).
Sebelum menghadiri peluncuran dan dialog, Wamenkop juga mengunjungi Musdesus dan menyaksikan penyerahan akte notaris Koperasi Produsen Madu Galo-Galo yang bertransformasi menjadi Koperasi Kelurahan Merah Putih Balai Gadang, Sumbar. Ini tentunya menandai tonggak penting dalam program nasional Kopdes/Kel Merah Putih.
Program ini, dijalankan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 dan Keppres No.9 Tahun 2025 di mana merupakan kolaborasi besar yang melibatkan 18 kementerian/lembaga, termasuk pemerintah non-kementerian dan seluruh gubernur, bupati dan wali kota Indonesia.
Keberhasilan program ini bukan hanya tanggung jawab Kementerian Koperasi (Kemenkop), melainkan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pembangunan ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan keadilan ekonomi,” tegas Wamenkop.
Wamenkop menjelaskan dua pilar utama program ini. Pertama, peran koperasi sebagai ‘soko guru’ perekonomian nasional, sesuai amanat UUD 1945. Koperasi yang dipelopori Mohammad Hatta, merupakan model bisnis yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia dan memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang kuat.
Kedua, fokus pada pemberdayaan desa, dengan target pembentukan 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia. “Program ini bertujuan untuk membebaskan masyarakat desa dari jeratan kemiskinan, rentenir, pinjaman online dan ketidakadilan ekonomi,” tuturnya.
Apotek Desa
Ferry juga merinci beberapa program unggulan yang akan dijalankan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Yaitu, Unit Simpan Pinjam Syariah, Apotek Desa, Klinik Desa. Kemudian, Toko Kebutuhan Pokok, Gudang dan Keagenan dan produk pemerintah lainnya. Serta Fasilitas Kendaraan Operasional, mempermudah mobilitas barang dan distribusi produk.
Selain program-program tersebut, koperasi juga didorong untuk mengembangkan potensi lokal, salah satunya seperti Koperasi Kelurahan Merah Putih Balai Gadang yang diharapkan dapat mengembangan produk turunan dari madu Galo-Galo.
“Maka pentingnya konektivitas dan integrasi teknologi untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Kita juga akan buatkan mock up Kopdes/Kel Merah Putih di Sumatera Barat,” ucapnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih tentunya bisa membuka peluang usaha lebih luas. Kemudian operasional Kopdes/Kel Merah Putih yang terpenting, yaitu kelembagaannya.
“Bersama-sama kita akan melakukan pendampingan terhadap Kopdes/Kel Merah Putih. Kita pastikan pengurusnya ditingkatkan kapasitasnya, sehingga ada perencanaan, ada pengelola keuangan dan memaksimalkan keuntungan yang didapat untuk anggota,” ujar Bima Arya.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak. Mulai dari masyarakat desa, bupati wali kota hingga Pemerintah Pusat untuk Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Sumbar. Mahyeldi juga memberi apresiasi kepada tiga kabupaten/kota di Sumatera Barat yang melaksanakan musdesus tercepat, yaitu Kabupaten Solok, Agam dan Kota Bukittinggi.
“Berkat kerjakeras dan kolaborasi yang intensif, proses pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih di Sumbar berjalan dengan cepat dan efisien meskipun dengan waktu yang terbatas,” katanya.
Erwin Tambunan
“Kita juga akan buatkan mock up Kopdes/Kel Merah Putih di Sumatera Barat,” ucap Wamenkop. Foto: Humas Kemenkop.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com