Wamen UMKM Sebut Sinergi UMKM Kunci Resilensi Ekonomi Nasional

JAKARTA, jurnal-ina.com – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut sinergi antara UMKM kunci bagi terbangunnya resiliensi ekonomi nasional.

“Kunci dari resiliensi ekonomi nasional adalah sinergi. Dan terkait UMKM setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan,” kata Wamen saat membuka Seminar Nasional IKA FEB Universitas Andalas dengan tema Memperkuat Resiliensi Ekonomi Nasional Di Tengah Ketidakpastian Global: Sinergi Kebijakan UMKM di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Read More

Ketiga hal itu dimaksud meliputi sinergi kebijakan UMKM dan perbankan, sinergi kebijakan moneter dan fiskal serta penguatan kelembagaan dan ekosistem usaha. “Terkait sinergi kebijakan UMKM dan perbankan, kita masih menghadapi masalah struktural, yaitu rendahnya akses UMKM terhadap pembiayaan formal. Saat ini, porsi kredit perbankan yang mengalir ke UMKM baru sekitar 20,32%,” terangnya.

Helvi menegaskan, Kementerian UMKM terus bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI)  dan perbankan nasional untuk mendorong beberapa aspek seperti inklusi keuangan digital bagi UMKM, penyederhanaan prosedur pinjaman, penguatan data profiling UMKM melalui digitalisasi Nomor Induk Berusaha (NIB) dan peningkatan porsi pembiayaan untuk UMKM berbasis produktivitas, bukan hanya agunan.

“Transmisi kebijakan moneter harus semakin inklusif, agar UMKM juga bisa merasakan manfaatnya. Baik melalui pelonggaran likuiditas, maupun insentif bagi lembaga keuangan yang menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif UMKM,” tukasnya.

Nasional dan Global

Wamen menambahkan, terkait penguatan kelembagaan dan ekosistem usaha, UMKM harus masuk rantai pasok industri nasional dan global.

“Kita perlu memperkuat link and match antara UMKM dengan sektor swasta, BUMN, hingga platform digital. Untuk mewujudkannnya, sertifikasi, standardisasi dan onboarding digital harus menjadi bagian dari strategi transformasi UMKM secara nasional,” ujarnya.

Terkait resiliensi ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global, Helmi mengingatkan peran besar sektor UMKM di kala pandemi Covid-19 benar-benar membuktikan diri sebagai tulangpunggung perekonomian nasional.

“Kementerian UMKM bekerjasama dengan BPS telah berhasil mendata jumlah UMKM lebih dari 30,1 juta unit. Komposisinya meliputi 99,71% usaha mikro, 0,24% usaha kecil, dan 0,05% usaha menengah,” jelasnya.

Erwin Tambunan

Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Helvi Moraza, menerima cenderamata dari panitia inti seminar. Foto: Humas KemenUMKM.

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *