Sulut Hampir 100% Bentuk Kopdes/Kel Merah Putih, Wamenkop: Bisa Manfaatkan Aset Negara

MANADO, jurnal-ina.com – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono yang juga Koordinator Ketua Pelaksanaan Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menyatakan Sulawesi Utara (Sulut) hampir 100% menyelesaikan pembentukan Kopdes/Ke) Merah Putih. Secara nasional, sudah terbentuk sekitar 71.000 dari target 80.000.

“Proses legalisasi badan hukumnya ditargetkan selesai akhir Juni, agar pada Juli mendatang sebanyak 80.000 Kopdes/Kelurahan Merah Putih resmi diluncurkan sesuai arahan Presiden RI,” ungkap Wamenkop, saat sosialisasi Kopdes/Kel Merah Putih di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (31/5/2025).

Wamenkop meminta pemerintah daerah agar memanfaatkan aset yang menjadi milik pemerintah untuk dijadikan tempat beroperasi Kopdes Merah Putih. “Ada banyak aset pemerintah daerah maupun pusat yang sudah tidak dimanfaatkan, sehingga bisa menjadi tempat untuk mengembangkan Kopdes/Kel Merah Putih,” kata Wamenkop.

Wamenkop Ferry mengatakan, gedung milik dari kementerian apapun yang sudah tidak lagi termanfaatkan, bahkan terbengkalai, bisa digunakan untuk Kopdes Merah Putih. “Segera pemda melakukan inventarisir semua aset pemerintah yang ada dan segera berikan laporan dan usulan kepada pemerintah pusat,” ucap Wamenkop.

Menurut dia, pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih ini tidak serta merta membuat gedung dengan biaya yang besar, tapi pertama harus memanfaatkan aset pemerintah yang ada. Terkait model bisnis Kopdes/Kel Merah Putih, bakal mendapat hak eksklusif dalam penyaluran produk-produk bersubsidi seperti elpiji 3 kilogram, minyak goreng, pupuk untuk petani di desa, benih, obat-obatan dan lainnya.

“Bisa Langsung Disalurkan”

Termasuk produk-produk perbankan dari bank-bank Himbara dan bank daerah. “Produk-produknya bisa langsung disalurkan kepada Kopdes/Kel Merah Putih,” urai Wamenkop.

Ferry meyakini keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih juga akan memperkuat ekosistem UMKM-UMKM dan BUMDes yang ada untuk saling memperkuat. “Kita membangun ekosistem yang lebih baik. Jadi, kami mendapat tugas untuk membuat skema dan modul-modul pelatihan,” ujar Wamenkop.

Wamenkop menekankan pihaknya tengah menyiapkan model bisnisnya, modul-modul pelatihannya, hingga persiapan fasilitas kantor dan unit-unit kegiatan koperasinya. “Kita akan matangkan, supaya nanti Oktober bisa langsung operasional,” tegasnya.

Bahkan, ungkap Wamenkop, Kemenkop kini sedang membuat mock-up atau percontohan sebanyak 80 koperasi yang diperkirakan Juli ini sudah selesai dengan berbagai model bisnis. “Ada koperasi Desa berbasis nelayan, pertanian, peternakan, pasar.”

Erwin Tambunan

“Jadi, kami mendapat tugas untuk membuat skema dan modul-modul pelatihan,” ujar Wamenkop. Foto: Humas Kemenkop.

Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *