JAKARTA, jurnal-ina.com – Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Arif Rahman Hakim, menjelaskan kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pembiayaan penting memperluas akses permodalan bagi UMKM, khususnya yang dipimpin perempuan.
“Ini membuktikan perempuan adalah fondasi penting perekonomian nasional,” kata Sesmen UMKM di agenda tahunan Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) yang tahun ini berfokus pada pemberian bantuan modal kepada pelaku usaha perempuan di Convention Hall Gedung Smesco Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Untuk itu, dia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PPLIPI atas konsistensinya mendukung pelaku usaha perempuan dan mengemukakan 64,5% pengusaha UMKM adalah perempuan..
“Kami mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi menjadikan pemberdayaan UMKM, khususnya yang dipimpin perempuan sebagai jalan utama menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Meski demikian, Arif mengakui bahwa pengusaha UMKM perempuan masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal akses pembiayaan. Berdasarkan data SSKI-BI pada April 2025, tercatat hanya 18,85% pengusaha UMKM yang telah mendapatkan pembiayaan formal, dengan total pembiayaan sekitar Rp1.496,44 triliun.
Salah satu kendala utama, katanya, belum memadainya pelaporan keuangan, di mana 92,26% UMKM belum memiliki laporan yang sesuai standar sebagaimana Data SIDT Kementerian UMKM.
“Skema Pembiayaan Alternatif”
“Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian UMKM terus memperluas berbagai skema pembiayaan alternatif melalui program-program strategis seperti Program BISLAF (Pendampingan Akses Pembiayaan dan Investasi Usaha Kecil), Sistem Pembiayaan Rantai Pasok Terintegrasi,” paparnya.
Selain itu masih terdapat beberapa program di antaranya Layanan Konsultasi Pajak UMK, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK-EBA), Pembiayaan berbasis Ekosistem Klaster, serta Program Entrepreneur Goes to IPO.
“Upaya-upaya ini tidak dapat berjalan sendiri. Kolaborasi dengan lembaga pembiayaan menjadi kunci agar kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM terus diperluas dan dirasakan langsung oleh para pelaku usaha, khususnya perempuan,” tukas Arif.
Dia mengapresiasi pendekatan berbasis komunitas seperti yang dilakukan oleh PPLIPI yang dinilainya sebagai langkah strategis sangat membantu menjangkau UMKM secara lebih inklusif.
“Perempuan Indonesia telah membuktikan diri sebagai penggerak utama ekonomi keluarga dan bangsa. Semangat gotong royong seperti yang ditunjukkan PPLIPI hari ini adalah kekuatan besar yang harus terus kita jaga dan kembangkan,” terangnya.
Erwin Tambunan
Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim berfoto dengan pimpinan PPLIPI pada agenda tahunan organisasi itu. Foto: Humas KemenUMKM.