YOGYAKARTA, jurnal-ina.com – Ketua Umum BPD HIPMI DI Yogyakarta Ekawati Rahayu Putri mengatakan pengusaha hendaknya tidak hanya menghitung keuntungan, tetapi mampu menghadirkan warisan nilai dan inovasi untuk mengubah wajah ekonomi lokal menjadi lebih progresif, berkelanjutan dan merata.
Sikap itu sangat penting, sebab di tengah kompleksitas ekonomi global, disrupsi teknologi dan tantangan lokal sangat membutuhkan nilai, nilai mentalitas dan daya tahan.
“Pengusaha sejati bukan hanya mengejar laba, akan tetapi juga menciptakan makna. Pengusaha sejati bukan hanya mencari angka, akan tetapi juga menciptakan asa. Karena di saat orang lain sibuk mencari jawaban, pengusaha muda HIPMI DIY memilih untuk menjadi jawaban,” katanya pada Diklatda BPD HIPMI DIY bertema, Penguatan Fundamental Pengusaha Muda Untuk Saling Bersinergi Membangun Inovasi Wirausaha di Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, (20/5/25).
Harus Adaptif
Dia menegaskan wirausaha harus adaptif terhadap perubahan dalam berbagai bidang, termasuk perubahan regulasi dan teknologi. Mengantisipasi perubahan regulasi pengusaha harus peka dan cepat mengambil langkah dan peluang yang ada.
Di samping itu, perubahan teknologi di era digital yang begitu cepat sudah sepatutnya dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis, misalnya menggunakan AI. Perusahaan yang memiliki kesadaran terhadap teknologi dan kesadaran akan bisnis yang keberlanjutan memiliki keunggulan kompetitif dan posisi yang solid di masa depan.
“Ini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan untuk bertahan di era yang berubah cepat. Teknologi adalah tools untuk memudahkan, sehingga perlu dikuasai,” tegas Ekawati.
AIR
Ekawati Rahayu Putri foto bersama dengan pengusaha muda Yogyakarta. Foto: Humas Kemenkop.