Kementerian UMKM-YDBA Gelar ToT Lembaga Inkubator Untuk Ekosistem Wirausaha Inklusif

JAKARTA, jurnal-ina.com – Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) berkomitmen menciptakan ekosistem wirausaha yang lebih inklusif dan berdaya saing dengan menyelenggarakan program Training of Trainers (ToT) bagi para pendamping di lembaga inkubator bisnis.

Staf Ahli Menteri UMKM Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga, Kementerian UMKM, Sudaryano Lamangkona, mengatakan program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas lembaga inkubator dalam membina UMKM dan wirausaha inovatif di berbagai daerah.

Pada perayaan HUT ke-45 YDBA di Jakarta, dia meyakini dengan pengalaman panjang, YDBA dapat menjadi mitra strategis untuk meningkatkan kualitas pendamping di lembaga inkubator, sehingga mampu mencetak wirausaha unggul di seluruh Indonesia.

“Diharapkan para pendamping yang dilatih menerapkan pendekatan dan metode pembinaan khas YDBA yang selama 45 tahun telah terbukti berhasil membina 13.663 UMKM dan menciptakan 384 UMKM mandiri,” kata Sudaryano Lamangkona, Jumat (9/5/2025).

Adapun sebagai pilot project, Kementerian UMKM dan YDBA memilih 3 lembaga inkubator, yakni Link Productive asal Cilegon Banten, Cubic Inkubator Bisnis Kota Bandung dan Bumi Kreatif Institute asal Sukabumi.

Menargetkan Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sudaryano, langkah ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Dalam dokumen RPJMN 2025–2029, pemerintah menargetkan peningkatan rasio kewirausahaan menjadi 3,6% serta proporsi usaha kecil dan menengah mencapai 3,30%.

Namun demikian untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan terobosan baru. Salah satunya melalui penguatan peran lembaga inkubator sebagai jembatan antara UMKM dengan dunia riset, teknologi, dan industri. Saat ini, terdapat 683 lembaga inkubator yang terdaftar melalui platform SIPENSI, namun kualitas pembinaannya masih belum merata.

“Untuk itu melalui ToT ini, kami berharap tercipta sinergi antara pemerintah, sektor swasta dan lembaga pembina lainnya untuk menciptakan wirausaha yang tidak hanya bertumbuh, tetapi juga mampu bersaing di pasar global,” ucap Sudaryano.

Ketua Pembina YDBA sekaligus Direktur PT Astra Internasional Gita Tiffany Boer mengatakan, pihaknya terus mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung pengembangan dan kemajuan UMKM Indonesia.

“Kami memiliki misi, visi dan tujuan yang seiring dengan pemerintah, yakni memandirikan UMKM. Kolaborasi dengan Kementerian UMKM diharapkan mampu menjadi salah satu pendukung keberlanjutan UMKM Indonesia,” terang Gita Tiffany Boer.

Erwin Tambunan

Ketua Pembina YDBA sekaligus Direktur PT Astra Internasional Gita Tiffany Boer (kiri) bersama Sudaryano Lamangkona memperlihatkan naskah kolaborasi. Foto: Humas KemenUMKM.

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *