TIMIKA, jurnal-ina.com – Dalam rangka membantu pencegahan penyebaran penyakit kaki gajah, Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana, Sertu Arsolo Hasibuan dan Koptu Frenky, dampingi petugas Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Kemenkes RI survei dan pengambilan sampel darah penyakit Filariasis/Kaki Gajah di Kampung Limau Asri Timur Sp.5 Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (23/11/2024).
Usai kegiatan, Sertu Arsolo mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan BLKM untuk melaksanakan survei evaluasi penularan penyakit kaki gajah. Warga diambil sampel darah untuk mengetahui tingkat endemisitas penyakit kaki gajah. “Untuk mencegahnya tim BLKM dari Kemenkes RI melakukan evaluasi serta pengambilan sampel darah kepada warga,” ucapnya.
“Tetap jaga kebersihan lingkungan, hindari tempat perkembangbiakan nyamuk, karena penyakit kaki gajah menular melalui gigitan nyamuk yang mengisap darah seseorang yang mengandung cacing filaria. Nyamuk yang terinfeksi ini akan menyebar cacing filaria ketika menggigit orang lain, sehingga larva cacing filaria kemudian akan tinggal di dalam pembuluh getah benih. Inilah larva filaria akan tumbuh dewasa dan berkembang biak menimbulkan gejala penyakit kaki gajah,” pungkasnya.
Koramil 1710-03/Kuala Kencana – Enda Suranta
Sertu Arsolo Hasibuan dampingi petugas BLKM Kemenkes untuk survei dan pengambilan sampel darah penyakit Kaki Gajah di Kampung Limau Asri Timur Sp.5 Distrik Iwaka. Foto: Koramil 1710-03/Kuala Kencana.