GARUT, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, Garut harus menciptakan jawara atau jagoan wirausaha di tengah dukungan berbagai platform digital baik e-commerce maupun sosial media.
“Orang Garut itu punya mitos jadi daerah tempatnya para jawara atau jagoan. Sekarang kita harus ubah ini karena kita harus menghadirkan entrepreneur baru. Jadi mari kita ciptakan jawara atau jagoan wirausaha,” ucap MenKopUKM Teten Masduki pada Young Entrepreneur Wanted di Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, Jawa Barat, Sabtu (8/10/2022).
MenKopUKM menambahkan saat ini, merk lokal sangat diminati masyarakat. Ini dapat menjadi momentum tepat bagi generasi muda untuk beralih menjadi pebisnis. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, perguruan tinggi sebagai tempat bernaungnya generasi muda menuntut ilmu, dapat mengoptimalkan peran untuk menjadi inkubator bisnis bagi mahasiswa.
“Inkubator bisnis di perguruan tinggi harus diperbaiki, dampingi mahasiswanya. Jangan bikin produk yang sudah ada. Tapi kembangkan potensi lokal. Misalnya Garut bisa mengembangkan bisnis tukang cukur. Belum ada jasa layanan antar tukang cukur kan. Ini bisa dikembangkan,” Teten Masduki.
Dia optimistis, IPI Garut bisa mengambil peran menciptakan UMKM masa depan yang menguasai ekonomi digital bahkan hingga level global.
Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono menjelaskan untuk menjadi pebisnis, passion menjadi sangat penting.
“Belum ada jasa layanan antar tukang cukur kan”
Menurutnya, dengan memiliki sesuatu hal yang diminati, produk yang akan dihasilkan akan diciptakan tanpa ada beban dan rasa cinta pada produk sendiri akan secara otomatis terbentuk.
“Kalau mau bisnis harus punya passion. Harus senang dengan sesuatu hal yang memang kalian minati. Kita kalau mau berusaha harus cinta produk kita. Sehingga kerja sampai jam berapa pun enggak berasa capek,” urai Poppy dengan tangkas.
Salah satu potensi yang dimiliki Garut, urai Poppy, adalah industri kulit. Industri kulit sudah ada selama 100 tahun di Indonesia, sama dengan Gucci yang merupakan industri fesyen dari Italia. “Kita lihat ini menjadi satu peluang untuk dikembangkan lebih jauh.”
Sementara itu, Rektor IPI Nizar Alam Handani berharap acara Young Entrepreneur Wanted dapat menumbuhkan inovasi bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha.
“Mudah-mudahan dengan acara ini menumbuhkan inovasi karena kunci keberhasilan Indonesia adalah inovasi. Saya ucapkan terima kasih atas penyelenggaraan acara ini kepada KemenKopUKM. Semoga kita bisa menghadirkan wirausaha sukses dan mapan,” terang Nizar.
Acara dirangkai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara KemenKopUKM dengan Institut Pendidikan Indonesia (IPI). Selain itu Teten juga melakukan penanaman pohon di Kampus IPI Garut.