Krisis Ekonomi Rakyat

JAKARTA, jurnal-ina.com – Pemerintah boleh saja mengklaim hari ini ekonomi sudah mulai membaik. Ekonomi mulai tumbuh. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan ekonomi rakyat kecil tetap miris. Ini pertanda bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi itu hanya dinikmati segelintir elit kaya dan elit politik saja.

Dari istilah program pemulihan ekonominya saja dapat kita baca, bagi pengusaha elit kaya nama program pemulihan ekonominya dinamakan dana penempatan, modal penyertaan. Sementara untuk rakyat banyak dihinakan dengan istilah program bantuan.

Read More

Usaha mikro kelas gurem yang dan jadi jantung hidup matinya usaha rakyat terlihat masih lesu. Penjualan bakul gorengan, angkringan, mie ayam, bakso dan lain lain yang dijajakan keliling, di warung warung tenda maupun online terlihat masih sangat sepi.

Penjelasanya sangat sederhana. Rakyat kecil yang kehilangan pekerjaan mereka mencoba peruntungan dengan berjualan sebisanya. Mereka harus berebut pasar dengan saudara dan tetangganya yang sudah eksis duluan. Sementara itu, rakyat kecil pembelinya juga daya belinya jatuh.

Usaha kelas menengah ke atas begitu dilakukan relaksasi mereka terlihat langsung bergeliat lagi. Sebabnya, karena mereka tetap diuntungkan ekonominya dari uang pemerintah, istilahnya program restrukturisasi.

Kelas elit kaya dan elit politik itu dari sejak awal krisis ekonomi akibat pandemi langsung mudah membaik karena sebelumnya masih bertahan dari tabungan. Ditambah lagi diuntungkan dari proyek-proyek kongkalikong kelas bimbingan teknis hingga proyek pembangunan infrastruktur dan proyek penyaluran bantuan.

Dana Restrukturisasi

Selama pandemi, kelompok elit justru menunjukkan penumpukan uang tabungan yang semakin tinggi. Pengusaha-pengusaha itu adalah penikmat utama dana restrukturisasi ekonomi yang digelontorkan pemerintah. Ada istilah dana penempatan, modal penyertaan dan lain sebagainya.

Sementara usaha rakyat kecil yang jumlahnya 99%, mereka harus bertahan setengah mati. Hidup matinya harus ditopang utang kanan kiri dan bahkan ada yang andalkan dari pinjaman rentenir dengan bunga mencekik.

Elit kaya dan elit politik kita hari ini sebetulnya dalam masa krisis justru sedang pesta pora. Sumber uangnya berasal dari utang negara yang kelak harus ditanggung oleh anak cucu kita.

Rakyat kecil hari ini derita ekonominya adalah: menganggur karena dipecat dari pekerjaan, jualan tidak laku, hidup dalam jerat rentenir, harga-harga pangan yang semakin menggila.

Krisis ekonomi akibat pandemi ini bukan ciptakan restrukturisasi ekonomi yang semakin adil bagi rakyat kecil kebanyakan. Tapi justru sebaliknya akan membuat ekonomi kita ke depan akan alami kesenjangan semakin tinggi. Kondisi ini akan lahirkan rakyat kecil yang secara politik mudah sekali dikempongi karena urusan pragmatisme perut yang semakin sulit tertanggulangi.

Krisis sudah berulangkali memberi bukti, keadilan dan kemakmuran rakyat hanyalah akan jadi semacam mimpi. Rakyat semakin menderita dan elit kaya dan elit politik kekayaan dan kekuasaanya semakin menggurita.

Puertoriko, 16 April 2022

Suroto
Rakyat Indonesia

Suroto

Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *